STUKTUR DAN FUNGSI
ORGAN EKSTERNAL PADA SERANGGA (ANGGOTA BADAN, KEPALA DAN ALAT KELAMIN LUAR)
A. KEPALA
Kepala merupakan daerah tubuh depan
yang menyerupai kapsul, mempunyai mata, antena, dan alat-alat mulut.
Kepala merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan
berfungsi untuk pengumpulan makanan dan manipulasi, penerima rangsang dan otak
(perpaduan syaraf). Struktur kerangka kepala yang mengalami sklerotisasi
disebut sklerit. Sklerit-sklerit ini dipisahkan satu sama lain oleh sutura yang
tampak sebagai alur. Kutikula pada kepala mengalami penonjolan ke arah dalam,
membentuk rangka kepala bagian dalam, yang disebut tentorium.
Terdapat tiga tipe kepala berdasarkan posisi alat mulut, yaitu :
- Prognatous (menghadap ke depan), contoh : Sithopillus oryzae (Coleoptera, Curculionidae)
- Hypognatous (menghadap ke bawah), contoh : Valanga nigricornis (Orthoptera, Acrididae)
- Ophistognatous (menghadap ke bawah dan belakang), contoh : Leptocorisa acuta (Hemiptera, Alydidae)
Pada kepala
terdapat dua organ penerima rangsang yang tampak jelas yaitu mata tunggal dan
antena. Mata terdiri dari dua jenis : mata majemuk dan tunggal.
Tipe-tipe Antena
Antena adalah pasangan
embelan-embelan yang terletak pada kepala, biasanya terletak di antara atau di
bawah matamajemuk. Antena biasanya beruas-ruas dan terdiri dari bagian-bagian,
ruas pertama merupakan ruas dasar (skape), ruas kedua adalah tangkai pedikel
(ped), dan sisanya flagelum. Berdasarkan bentuknya antena serangga dibedakan
menjadi:
- Setaceus: berbentuk seperti duri, ruas-ruasnya lebih mengecil pada bagian ujung. seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena maakin ramping, misalnya Isoptera.
- Filiform: berbentuk seperti benang, setiap ruas memiliki ukuran yang hampir sama dan biasanya berbentuk silindris, menyerupai tambang, tiap-tiap segmen yang membentuk antena ukurannya sama, misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera)
- Moniliform: berbentuk seperti untaian tasbih, ukuran ruas-ruasnya sama dan relatif berbentuk bulat, seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat, misalnya Rhysodidae.
- Serrata: berbentuk seperti gergaji, ruas-ruas terutama yang terdapat pada setengah atau dua pertiga dari ujung antena berbentuk segitiga, tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.
- Pektinate: berbentuk seperti sisir, sebagian besar ruas-ruas memiliki juluran lateral langsing dan panjang, setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya Pyrochoroidae.
- Bentuk Gada: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkat garis tengahnya dan peningkatannya terjadi secara betahap, misalnya pada Tenebrionidae dan kumbang Lady.
- Clavate : seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya Coccinellidae.
- Kapitate: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkat garis tengahnya dan peningkatannya terjadi secara tiba-tiba, seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba membesar, misalnya Nitidulidae.
- Lamellate: bila ruas-ruas ujung meluas ke samping membentuk gelabir-gelambir seperti piring yang bulat atau oval, segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya Scarabaidae.
- Flabelate: bila ruas-ruas ujung seperti lembaran yang sisinya sejajar dan panjang atau gelambir-gelambir berbentuk lidah meluas ke samping, semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan, misalnya Rhipiceridae.
- Genikulat: berbentuk siku, dengan ruas pertama panjang dan ruas-ruas berikutnya kecil dan membengkok pada satu sudut dengan yang pertama, contoh pada kumbang Chalcididae. Segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang lebih kecil yang membentuk sudut dengan segmen pertama, misalnya Formicidae.
- Plumosa: berbentuk seperti bulu, kebanyakan ruas-ruasnya memiliki rambut-rambut panjang, setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.
- Aristate: ruas terakhir biasanya membesar dan mengandung bulu-bulu dorsal yang banyak, yaitu arista, seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae. Misalnya pada lalat rumah.
- Stilate: ruas terakhirmemiliki juluran yang berbentuk seperti stili atau jari yang memanjang, segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
- Bipectinate: setiap segmen memiliki satu pasang rambut.
Bagian-Bagian Mulut
Secara umum alat-alat mulut serangga terdiri dari :
- Labrum (bibir atas)
- Sepasang mandibel (geraham pertama)
- Sepasang maksila (geraham kedua)
- Labium (bibir bawah)
- Epifaring (lidah)
Bagian-bagian mulut serangga
dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, mandibulata (pengunyah) dan
haustelata (penghisap). Tipe alat mulut pengunyah, mandibel bergerak secara
transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu
menggigit dan mengunyah makanannya. Tipe mulut penghisap memiliki
bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang memanjang atau paruh dan
melalui alat itu makanan cair dihisap. Mandibel pada bagian mulut penghisap
mungkin memanjang dan berbentuk stilet atau tidak ada.
Beberapa
tipe alat mulut serangga yaitu :
a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :
a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :
Terdiri dari sepasang bibir, organ penggiling untuk
menyobek dan menghancur serta organ tipis sebagai penyobek. Makanan disobek
kemudian dikunyah lalu ditelan. Serta struktural alat makan jenis ini terdiri
dari :
- Labrum, fungsinya untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
- Efifaring, fungsinya sebagai pengecap.
- Mandibel, fungsinya untuk mengunyah, memotong dan melunakkan makanan
- Maksila, alat bantu untuk mengambil makanan.
- Labium, fungsinya untuk menutup/membuka mulut.
Gejala serangannya , ditemukan bagian tanaman yang
hilang, oleh sebab dimakan, digerek atau digorok.
Contoh : ordo ortoptera, yaitu belalang.
b. Tipe alat mulut mengunyah dan menghisap
Tipe alat mulut ini diwakili oleh
tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe
kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut
menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu.
Glosa merupakan bagian dari labium
yang berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu
disebut flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan
nektar yang ada di dalam bunga.
c. Tipe alat mulut menjilat mengisap
Tipe alat mulut ini misalnya pada
alat mulut lalat (Diptera). Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang
bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah.
Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya
disebut haustelum.
Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi
sebagai pengisap, disebut labellum
d. Tipe Alat Mulut Mengisap
Tipe alat mulut ini biasanya
terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe
yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang
tidak sempurna.
Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan
memiliki tiga segmen.
Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe
alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi
suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung
e. Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap
Kepik, mempunyai alat mulut menusuk
mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera). Alat mulut yang paling menonjol
adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet. Ada empat stilet yang
sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman.
Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu
perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah.
A. ANGGOTA BADAN
Terdiri dari :
Toraks
Toraks adalah
bagian yang menghubungkan antara caput dan abdomen. Torak juga merupakan daerah
lokomotor pada serangga dewasa karena pada torak terdapat tiga pasang kaki dan
dua atau satu pasang sayap (kecuali ordo Thysanura tidak bersayap). Torak
bagian dorsal disebut notum (Jumar, 2000).
Dada (thorax) terdiri atas 3 segmen
yaitu prothorax (anterior): adalah bagian depan dari thoraks dan sebagai tempat
atau dudukan bagi sepasang tungkai depan, mesothorax (tengah) bagian tengah
dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai tengah dan
sepasang sayap depan dan metathorax (posterior) bagian belakang dari thorax dan
sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai belakang dan sepasang sayap
belakang. Tiap-tiap segmen tertutup oleh eksokeleton, di bagian dorsal disebut
tergum, disisi lateral disebut pleura, dan di bagan ventral disebut sternum (Jumar, 2000).
Pada mesothorax dan metathorax
masing-masing terdapat sepasang sayap.
Di sisi lateral mesothraks dan
metathoraks terdapat spirakel yang merupakan lubang dari sistem respirasi.
Setiap segmen dada membawa sepasang kakI.
Tipe Kaki Serangga
Tungkai serangga terdapat pada
prototaks, mesatoraks dan metatoraks yang masing-masing disebut tungkai depan,
tungkai tengah dan tungkai belakang.
Tungkai serangga terdiri dari enam
ruas yang terdiri dari :
- Koksa, yang merupakan bagian yang melekat langsung pada thoraks.
- Trokanter, bagian kedua dari ruas tungkai berukuran lebih pendek dari pada koksa dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga.
- Femur, merupakan ruas yang terbesar.
- Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada bagian ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji.
- Tarsus, terdiri dari 1-5 ruas.
- Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan diantaranya terdapat struktur lebus antara dua cakar disebut arolium, bantalan yang terdapat pada dasar cakar disebut pulvilli.
Bentuk atau tipe kaki serangga bermacam-macam
tergantung jenis dan kegunaannya.
Berdasarkan bentuknya kaki serangga dibedakan menjadi:
Berdasarkan bentuknya kaki serangga dibedakan menjadi:
1. Saltatorial Tungkai belakang belalang yang digunakan untuk meloncat, dengan
bentuk femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur
tungkai depan dan tungkai tengah. Contoh: Valanga nigricornis (belalang).
2.
Raptorial:
Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa, sehingga ukurannya
lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang lainnya. Contoh: Stagmomantis
carolina (belalang sembah).
3.
Kursorial: Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh: Periplaneta
australasiae (kecoa).
4.
Fosorial:
Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh: Gryllotalpa
africana (orong-orong).
5.
Natatorial:
Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk berenang.
Contoh: Hydrophilus triangularis (kumbang air).
6.
Korbikulum:
Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari. Contoh : Apis
cerana (lebah madu) (Jumar, 2000).
ALAT KELAMIN LUAR
1. JANTAN
Organ
reproduktif jantan terdapat pada ruas ke-9, terdiri atas penis yang disebut
aedeagus dan sepasang organ yang disebut claspers. Penis
biasanya berasosiasi dengan struktur reproduksi
luar jantan (aedeagus).
2.
BETINA
Organ
reproduktif betina terdiri atas lubang kopulasi dan ovipositor yang berguna
untuk meletakkan telur. Ovipositor dapat tampak dengan jelas dan mengalami
modifikasi atau tidak tampak dengan jelas. Modifikasi meliputi perubahan bentuk
menjadi menyerupai bilah (blade-like) seperti pada belalang, atau
menyerupai jarum (needle-like) seperti pada tawon parasitoid, misalnya
tawon Megarhyssa macrurus.
maaf ya,min ngoreksi nih ya. serangga gak punya kaki tapi tungkai istilahnya
BalasHapusmakasih